Thursday, September 7, 2017

MKDU4221 - Pendidikan Agama Islam

MKDU4221 - Pendidikan Agama Islam

MKDU4221 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



RANGKUMAN

MODUL 1

Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan



Kegiatan Belajar 1

Keimanan dan Ketakwaan

          Iman merupakan asas yang menentukan ragam kepribadian manusia. Selama ini orang memahami bahwa iman artinya kepercayaan atau sikap batin, yaitu mempercayai adanya Allah, Malaikat, Rasul, Kitab, Hari Akhir (kiamat), Takdir baik dan buruk. Pengertian tersebut jika digandengkan dengan hadist Nabi yaitu Aqdun bil qalbi wa ikraarun bil lisaani wa amalun bil arkani maka pengertiannya akan lebih operasional. Jika didefinisikan bahwa iman adalah kepribadian yang mencerminkan suatu keterpaduan antara qalbu, ucapan dan perilaku menurut ketentuan Allah, yang disampaikan oleh Malaikat kepada Nabi Muhammad saw. Ketentuan Allah tersebut dibukukan dalam bentuk Kitab yaitu kumpulan wahyu, yang dikonkretkan dalam Al-quran guna mencapai tujuan yang hakiki yaitu bahagia dalam hidup, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Isi kitab tersebut adalah ketentuan tentang nilai - nilai kehidupan yang baik dan yang buruk berdasarkan parameter dari Allah.   
          Ada tiga aspek iman yaitu pengetahuan, kemauan dan kemampuan. Orang yang beriman kepada Allah adalah yang memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk hidup dengan ajaran Al-quran seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Oleh karena itu, prasyarat untuk mencapai iman adalah memahami kandungan Al-quran. Dengan demikian strategi untuk menumbuhkembangkan keimanan kepada Allah adalah menumbuhkembangkan kegiatan, belajar dan mengajar adalah bukan sekedar mampu membunyikan hurufnya, melainkan sampai memahami makna yang terkandung di dalamnya.
          Kuat lemahnya iman seseorang sangat tergantung pada penguasaannya terhadap Al-quran. Kehidupan dan kedangkalan dalam memahami makna Al-quran merupakan faktor yang membuat dangkal atau keliru dalam beriman. Untuk itu belajar dan mengajar Al-quran harus dilakukan secara terjadwal dan berkelanjutan. Belajar Al-quran tidak hanya di waktu kecil, namun harus berkelanjutan sampai ajal tiba. 



Tes Formatif 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Iman diartikan sebagai suatu kepercayaan atau sikap batin. Pengertian ini tidak sesuai dengan .....
A. hadits nabi
B. kamus bahasa arab
C. pendapat kebanyakan ulama
D. keyakinan umat Islam

2. Ada dua kelompok manusia yaitu mikmin dan kafir. Orang yang kafir kepada Allah dalam konteks bangsa Indonesia adalah .....
A. menerima ajaran Allah
B. menolak ajaran Allah
C. mempercayai adanya Allah
D. merusak ciptaan Allah

3. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Allah. Pernyataan tersebut mengandung konsekuensi bahwa bangsa Indonesia harus .....
A. mengakui adanya Allah
B. menerapkan konsep kepribadian nasional
C. menerapkan konsep - konsep dari mana pun yang dipandang cocok
D. menerapkan ajaran Allah 

4. Aspek pertama dalam iman menurut hadits nabi adalah kalbu. Pengertian kalbu yang sesuai dengan Al-Qur'an adalah .....
A. perasaan yang terdapat dalam dada
B. keyakinan yang terletak pada jantung
C. pikiran sebagai penampung tanggapan
D. tanggapan yang terletak di dada

5. Salah satu sikap yang mencerminkan iman kepada Allah adalah .....
A. mengagumi ciptaan Allah
B. memanfaatkan ciptaan Allah
C. menerapkan ajaran Allah
D. memikirkan kehebatan Allah 

6. Prasyarat menjadi mukmin billah adalah memahami isi Al-Qur'an. Diantara alasan yang mendukung pernyataan tersebut adalah .....
A. kehendak Allah akan diketahui oleh manusia, jika memahami isi Al-Qur'an
B. kehendak Allah diberikan kepada manusia yang dipilih-Nya dalam Al-Quran
C. Al-Qur'an adalah kebanggaan umat manusia
D. Al-Qur'an adalah senjata ampuh bagi umat Islam

7. Berikut ini merupakan salah satu strategi dalam rangka pembinaan iman kepada Allah .....
A. meyakinkan kepada orang tentang kebenaran konsep yang diajukan Allah
B. mencermati konsep - konsep yang diajukan Allah
C. membandingkan keinginan Allah dengan keinginan manusia
D. membandingkan kekurangan - kekurangan manusia 

8. Salah satu ciri orang yang beriman kepada Allah adalah bertawakal kepada-Nya. Pengertian bertawakal kepada Allah dalam kaitannya dengan iman adalah .....
A. mengakui dan membenarkan keputusan Allah
B. menerima dan menerapkan kepastian Allah
C. menerima dan mengagumi pemberian dari Allah
D. menerima dan menerapkan ajaran Allah

9. Beriman atau tidaknya seseorang kepada Allah ditentukan berdasarkan ketentuan atau kehendak Allah maksudnya adalah untuk .....
A. menilai beriman atau tidaknya seseorang dengan parameter kepatuhannya terhadap Allah
B. menilai beriman atau tidaknya seseorang parameternya adalah keyakinannya sendiri
C. manusia tidak layak menilai beriman atau tidaknya seseorang
D. manusia harus menentukan parameter untuk menilai beriman atau tidaknya seseorang

10. Iman seseorang dapat bertambah dan berkurang. Untuk memperbarui iman seseorang langkahnya .....
A. ber-do'a kepada Allah setiap saat
B. mempelajari Al-Qur'an setiap saat
C. mempelajari Al-Qur'an ketika kondisi panik
D. mempelajari Al-Qur'an secara rutin dan terjadwal 



Kegiatan Belajar 2

Filsafat Ketuhanan

          Konsep tentang Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut pemikiran manusia, berbeda dengan konsep Ketuhanan Yang Maha Esa menurut ajaran Islam. Konsep Ketuhanan menurut pemikiran manusia baik deisme, panteisme, maupun eklektisme, tidak memberikan tempat bagi ajaran Allah dalam kehidupan, dalam arti ajaran Allah tidak fungsional. Paham panteisme meyakini Tuhan berperan, namun yang berperan adalah Zat-Nya, bukan ajaran-Nya. Sedangkan konsep ketuhanan dalam Islam justru intinya adalah konsep ketuhanan secara fungsional. Maksudnya, fokus dari konsep ketuhanan dalam Islam adalah bagaimana memerankan ajaran Allah dalam memanfaatkan ciptaan-Nya. 
          Segala yang ada di alam semesta ini diciptakan oleh Yang Maha Pencipta (Khalik). Manusia yang diberi akal, ketika memperhatikan gejala dan fenomena alam akan mengambil kesimpulan bahwa alam yang menakjubkan ini tentulah diciptakan oleh Yang Maha Agung. Akal yang logis juga memahami bahwa yang dicipta tidak sama dengan Pencipta. 
          Makhluk, kecuali ada yang nyata dapat diketahui dengan pancaindera, ada pula yang immateri dan tidak dapat dijangkau oleh indera manusia. Keyakinan akan adanya makhluk ghaib itu, akan dapat menyampaikan kepada kimanan, juga terhadap Yang Maha Ghaib, yaitu Khalik Pencipta alam semesta ini.


BERIKUTNYA :


No comments:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak dan Sopan. Trimakasih .....