Saturday, August 12, 2017

Modul 4 : MKDU4109 - Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Modul 4 : MKDU4109 - Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

MKDU4109 - ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR



RANGKUMAN

MODUL 4

Manusia Sebagai Individu dan Makhluk Sosial




Kegiatan Belajar 1

Manusia Sebagai Individu

          Pola kelakuan manusia (patterns of behavior), menurut para ahli antropolog, sosiologi dan psikologi berbeda dengan pola tindakan atau pola tingkah laku (patterns of action) dari individu manusia. Pola kelakuan (patterns of behavior) berbicara tentang kelakuan dalam arti yang khusus, yaitu kelakuan organisme manusia yang ditentukan oleh naluri, dorongan - dorongan, refleks - refleks atau berbagai kelakuan yang tidak dipengaruhi oleh akal dan jiwanya, seperti kelakuan yang membabi buta.
          Kepribadian (personality) menurut Koentjaraningrat adalah susunan akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan tiap - tiap individu manusia. Secara populer istilah kepribadian dapat berarti ciri - ciri watak seorang individu yang konsisten yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus. Dalam bahasa sehari - hari memiliki kepribadian diartikan sebagai mempunyai ciri watak yang diperlihatkan secara lahir, konsisten dan konsekuen dalam tingkah lakunya. Menurut Yinger (1965), kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seseorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. 
          Secara umum, kepribadian memiliki beberapa unsur, yaitu :
  1. Pengetahuan
  2. Perasaan, dan
  3. Naluri
           Kemauan yang sudah merupakan naluri pada tiap makhluk manusia itu disebut oleh para ahli psikologi sebagai dorongan (drive). Ada 7 macam dorongan naluri yaitu :
  1. dorongan untuk mempertahankan hidup
  2. dorongan seks
  3. dorongan untuk mencari makan
  4. dorongan untuk berinteraksi sesama manusia
  5. dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya
  6. dorongan untuk berbakti, dan
  7. dorongan akan keindahan
       Sementara itu beberapa faktor dalam berhubungan dengan perkembangan kepribadian adalah :
  1. warisan biologis
  2. lingkungan fisik
  3. kebudayaan
  4. pengalaman kelompok, dan
  5. pengalaman unik
          Setiap warisan yang bersifat biologis pada seorang manusia juga dapat bersifat unik, artinya tidak ada seorang manusia pun yang mempunyai karakteristik fisik yang sama. Sejak beberapa lama terdapat masalah kontroversi antara "bawaan dan asuhan" (nature vs nurture). Beberapa penelitian memperlihatkan hal ini. Penelitian pada 2500 anak kembar siswa SMA disimpulkan bahwa hampir setengah variasi di antara orang - orang dalam spektrum psikologis yang luas adalah akibat dari perbadaan karakteristik genetis, sedangkan setengahnya adalah akibat dari lingkungan. Hasil penelitian lain oleh Medico Genetical Institute, memperlihatkan pasangan anak kembar ini dapat memiliki perbedaan kecerdasan yang sangat berbeda, tetapi di sisi lainnya mereka tetap memiliki ciri - ciri dasar keturunan yang sama. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa IQ anak angkat lebih mirip dengan IQ orang tua kandung daripada orang tua angkat.
          Beberapa manuskrip yang paling dini menekankan perbedaan perilaku kelompok terutama disebabkan oleh perbedaan iklim, topografi dan sumber alam. Di sini, lingkungan fisik sebagai salah satu faktor yang sifatnya minor dalam teori - teori evolusi kebudayaan yang ada, malah bahkan tidak begitu penting dalam perkembangan kepribadian. Tetapi bila dilihat lagi ternyata segala jenis kepribadian dapat ditemui dalam setiap jenis iklim.
          Pengalaman sosial yang sifatnya umum bagi seluruh anggota komunitas atau kelompak membentuk suatu konfigurasi kepribadian yang sangat khas dari anggota masyarakat tersebuat. du bois (1944) menyebutnya "modal personality" atau koentjaraningrat (1981) sebagai watak umum/kepribadian umum
            menurut erik erikson (1933) siklus kehidupan manusia dapat dicapai atas delapn tahap, yang mana dari tahapan yang satu ke tahapan lainnya terdapat suatu krisis identitas (identity crisis). penjelasan erik erikson  ini sebut sebagai teori "sosoalisasin siklus kehidupan" (life cycle socialization). tahap tersebut adalah masa bayi, masa kanak2 awal, masa bermain, masa sekolah, masa dewasa,masa setengah umur dan masa tua. krisis identitas di sini adalah titik balik dalam perkembangan individu, ketika seseorang harus masuk ke dalam perkembangan yang lebih lanjut,
          Gambaran diripribadi adalah faktor yang sangat mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seorang individu. canpbell (1981)13 menemukan bahwa dari semua faktor yang ada kaitannya dengan "kepuasan hidup", perasaan seseorang tentang "kepuasan dengan diri" mendudukirangking tertinggi, sedang untuk "standar hidup"menduduki rangking kedua. sementara itu "kepuasan dengan kehidupan keluarga" ada dalam posisi rangking ketiga 
            konsep diri berkembang melalui proses yang bertahap dan rumit yang berlangsung seumur hidup  pada individu  dalam dan hanya dapat berkembang dengan bantuan orang lain. konsep gambaran diri tidak perlu berkaitan dengan fakta-fakta objektif, tetapi konsep diri yang ditemukan melalui tanggapan orang lain dinamakan sebagai diri cerminan orang lain 
         pengalaman individu akan berbeda satu dengan yang lainnya dan akan menghasilkan individu yang berbeda. para psikoananlisis menjelaskan, bahwa peridtiwa tertentu dalam pengalamam seseorang dalam penting sekali. karena peristiwa tersebut mewarnai reaksi seseorang atas pengalaman berikutnya.
          sepanjang hidup sorang individu. maka terdapat kelompok-kelompak tertentu di sekitar kehidupannya yang dapat dikatakan cukup penting bagi diri individu. kebaradaan kelompok-kelompok ini bagi individu adalah sebagia model untuk gagasan atau norma-norma dalam bertingkah laku. kelompok semacam ini disebut sebagai kelompok referens (reference group).
            Di awal kehidupan seseorang individu, maka kelompok referens yang awal bagi dirinya adalah kelompok keluarganya  sendiri. selanjutnya , di waktu-waktu berikuatnya. mulai individu memiliki kelompok lainnya di luar kelompok keluarga. yaitu kelompok sebaya (peer group). sejalan dengan waktu dan kematangan individu maka banyak sekali individu mengalami pergantian kelompok refens.

         
     


Tes Formatif 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Unsur kepribadian manusia terdiri dari ..... yang mengisi akal dan alam jiwa manusia secara sadar dan nyata
A. pengetahuan dan perasaan
B. perasaan dan naluri
C. perasaan, pengetahuan, dan naluri
D. perasaan, pengetahuan, naluri dan refleks

2. Konsep "modal personality" dijelaskan oleh .....
A. Koentjaraningrat
B. Du Bois
C. R Bennedict
D. Crampton

3. Kelompok sebaya (peer group) menjadi kelompok referens bagi individu ini. Dengan demikian kelompok referens adalah .....
A. kelompok model untuk gagasan atau norma - norma dalam bertingkah laku
B. kelompok yang sama usia dan statusnya dengan si individu
C. kelompok yang memiliki interes yang sama
D. kelompok sepermainan

4. Teori siklus kehidupan (life cycle socialization) menyatakan adanya tahapan dalam kehidupan manusia yang perlu diperhatikan. Tahap tersebut adalah .....
A. bayi, kanak - kanak, dewasa, dan tua
B. balita, kanak - kanak, remaja, dewasa, dan tua
C. bayi, kanak - kanak, remaja, dewasa, dan tua
D. bayi, kanak - kanak awal, masa bermain, masa sekolah, remaja, dewasa, setengah umur dan tua

5. Sosialisasi adalah suatu proses mengenai .....
A. seseorang menghayati norma - norma kelompoknya yang berbeda dengan norma - norma kelompok - kelompok lainnya, di mana ia hidup menjadi diri yang unik
B. seseorang berinteraksi dan memahami lingkungan sekelilingnya dan menjadi bagian dari suatu kelompok tertentu
C. peniruan tingkah laku seseorang oleh seorang individu
D. pertemuan dua kebudayaan atau lebih di mana terjadi saling pengaruh mempengaruhi 


Kegiatan Belajar 2

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

        Kata "sosial" berasal dari kata socioes yang artinya berkumpul. Kata "sosial" dapat diartikan dalam beberapa pengertian, antara lain merujuk pada :
  1. sikap yang menunjukkan kebutuhan untuk masuk dalam bagian orang - orang lain.
  2. karakteristik umum dari orang - orang (sekelompok orang).
  3. hubungan antar orang - orang (social relation).
  4. interaksi - interaksi antarorang.
  5. keanggotaan dari suatu kelompok orang atau suatu komunitas orang.
  6. karakteristik manusia untuk saling bekerja sama, dan
  7. saling ketergantungan
          Dengan kata lain, kata "sosial" menunjuk pada society (masyarakat) sebagai suatu sistem dari kehidupan bersama. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berusaha mengembangkan dirinya untuk dapat terus hidup dan berinteraksi dengan orang - orang lain di sekitarnya. Proses perkembangan diri manusia ini tergantung juga pada proses pembentukan dirinya. 
          Proses pembentukan diri, menurut Cooley, terbentuk malaui 3 tahap yaitu :
  1. seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya.
  2. seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain terhadapnya penampilannya, dan
  3. seseorang memiliki perasaan terhadap apa yang dirasakan sebagai penilaian orang lain terhadapnya.
           Selain itu, sebagai makhluk sosial manusia selalu dihadapkan pada keharusan (paksaan yang tadi diistilahkan sebagai bagian dari fakta sosial) untuk melakukan tindakan sosial dan interaksi sosial. Pada saat melakukan tindakan sosial, manusia melakukan transfer simbol kepada orang lain, untuk simbol verbal ( bahasa yang dituangkan dalam kata - kata maupun non-verbal ( isyarat atau bahasa tubuh ).
          Berdasarkan bentuknya, interaksi sosial dapat berupa konflik dan kerja sama. Konflik sosial yang terjadi dapat bersifat laten maupun manifes. Konflik sosial yang manifes adalah konflik sosial yang nampak dan dapat kita lihat dengan jelas ( misalnya tawuran pelajar, perang antar suku, baku hantam antar pemuda, dan lain - lain ). Sedangkan konflik sosial laten adalah konflik sosial yang tidak nampak dipermukaan dan tersembunyi dalam hubungan sosial yang dikemas dengan baik di luarnya. Bentuk - bentuk konflik sosial antara lain persaingan, pertentangan, kecemburuan, dan lainnya.
          Sedangkan interaksi sosial berupa hubungan kerja sama, dapat dilakukan dalam bentuk pemberian dukungan dan bantuan baik fisik maupun non-fisik ( psikologis ), baik materiil maupun non-materiil, baik berupa verbal maupun non-verbal ( tindakan ).
          Interaksi sosial merupakan syarat mutlak individu untuk bertahan hidup. Kemampuan berinteraksi sosial individu tergantung dari konsep diri yang dimilikinya. George Herbert Mead, dalam teorinya tentang tahap perkembangan diri ( self ) manusia, melihat bahwa manusia yang baru lahir belum mempunyai diri. Diri manusia berkembang secara bertahap melalui interaksinya dengan orang lain, yaitu :
  1. Tahap Play Stage
  2. Tahap Game Stage, dan
  3. Tahap Generalized Other
          Bila pada usia awal manusia mendapat sosialisasi dari keluarga ( orang tua ) maka pada usia - usia lanjutannya hingga dewasa dan tua, seorang manusia akan tetap mengalami dan mendapatkan sosialisasi dari pihak - pihak lain di sekitarnya. Pihak - pihak yang berperan dalam sosialisasi pada seorang individu manusia disebut sebagai agen sosialisasi. Secara umum, agen sosialisasi utama dari perkembangan diri seseorang antara lain, adalah keluarga ( baik keluarga inti maupun keluarga luas ), teman bermain ( peer groups ), sekolah dan media massa.
          Menurut Talcott Parson (1968), masyarakat adalah suatu sistem sosial yang swasembada, melebihi masa hidup individu normal, dan merekrut anggota secara reproduksi biologis, serta melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya. Hubungan antarindividu dan hubungan antarkelompok dalam suatu masyarakat akan membentuk apa yang disebut sebagai pola hubungan / pola interaksi. Di dalam pola interaksi sosial yang terbentuk sesungguhnya berisikan pola - pola tindakan dari tiap - tiap individu yang ada di dalamnya yang terlibat dalam interaksi sosial tersebut. Inilah yang selanjutnya oleh Kornblum disebut sebagai struktur sosial, yaitu pola perilaku berulang - ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antarkelompok dalam masyarakat.
          Dalam membahas tentang struktur sosial, kita dihadapkan pada dua konsep utama dari struktur sosial itu sendiri, yaitu konsep " status " ( status ) dan konsep " peran " ( role ). Ralp Linton mendefinisikan status sebagai kumpulan hak dan kewajiban, sedangkan peran adalah aspek dinamis dari status. Dalam setiap statusnya seseorang akan memiliki banyak peran, yang oleh Rober K. Merton disebut dengan konsep perangkat status ( status-set ).
          Status seseorang dalam masyarakat memiliki hierarki ( tingkatan ). Hierarki status ini biasanya dikaitkan dengan status sosial ekonomi, dan disebut dengan konsep status sosial ekonomi ( SSE ). Konsep status sosial ekonomi inilah yang selanjutnya sering kali dikaitkan dengan konsep kelas sosial. 

  

Tes Formatif 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Kata "sosial" berasal dari kata socioes yang berarti .....
A. bersama
B. berkumpul
C. tidak dapat hidup sendiri
D. tergantung satu sama lain

2. Proses perkembangan diri (self) manusia yang dianalogikan dengan perilaku orang yang sedang bercermin dikemukakan oleh .....
A. Charles H. Cooley
B. Robert K. Merton
C. George Herbert Mead
D. Comte

3. Manusia selain sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Untuk itu, manusia disebut juga sebagai .....
A. dualis
B. Monodualis
C. Gregoriusness
D. Status-set 

4. Untuk dapat memainkan peranannya sebagai makhluk sosial yang juga anggota dari suatu masyarakat, manusia harus mengalami proses yang kita sebut sebagai .....
A. play stage
B. game stage
C. generalized others
D. socialization

5. Batasan tentang struktur sosial yang dilihat sebagai pola perilaku berulang - ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat, dikemukakan oleh .....
A. Robert K. Merton
B. Comte
C. Kornblum
D. Talcott Parsons  


BERIKUTNYA :

- Modul 5 : MKDU4109 - Ilmu Sosial dan Budaya Dasar