MKDU4111 - PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dr. Zainul Ittihad Amin,. Drs., M.Si.
MODUL 3
Ketahanan Nasional ( Tannas )
Kegiatan Belajar 1
Latar Belakang Tannas Indonesia
Bangsa Indonesia mengalami penjajahan yang cukup lama,
perlawanan demi perlawanan dilakukan, tetapi tidak pernah berhasil
karena tidak adanya persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah
( Belanda, Inggris, Portugis, dan Jepang ). Kendatipun kemerdekaan telah
diproklamasikan, perlawanan terhadap penjajah yang ingin menguasai
kembali Indonesia terus dilanjutkan dengan perjuangan bersenjata dan
diplomasi. Perjuangan bangsa Indonesia tidak bisa dipadamkan sampai
negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi kenyataan.
Perjuangan mengusir penjajah dan menghadapi macam bentuk
konflik di dalam negeri namun tetap membuat Negara Kesatuan
RepublikIndonesia tegak berdiri karena mempunyai keuletan atau kemampuan
dan ketangguhan untuk mempertahankan diri sebagai bangsa yang merdeka.
Hal inilah yang melahirkan konsep tannas. Tannas adalah kondisi
dinamik yang merupakan integrasi dan kondisi tiap - tiap aspek
kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya, tannas adalah kemampuan
dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya
menuju kejayaan bangsa dan negara. Untuk tetap memungkinkan berjalannya
pembangunan nasional yang selalu harus menuju ke tujuan yang ingin kita
capai dan agar dapat secara efektif dihancurkan ancaman - ancaman,
diatasi tantangan - tantangan, dilenyapkan hambatan - hambatan, dan
gangguan - gangguan yang timbul, baik dari luar maupun dari dalam, perlu
dipupuk terus menerus. Tannas meliputi segala aspek kehidupan bangsa
dan negara.
Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan tannas.
Selanjutnya, tannas yang tangguh akan lebih mendorong lagi pembangunan
nasional.
Kegiatan Belajar 2
Pengertian Landasan, Asas, dan Ciri Tannas Indonesia
Tannas pada hakikatnya adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.
Dalam fungsinya sebagai sistem pengaturan dan penyelenggaraan
kehidupan nasional maka dalam penyelenggaraan atau pembinaan tannas
dilakukan dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kedua pendekatan
itu (kesejahteraan - keamanan) tidak kita pisahkan dan hanya bisa
dibedakan bak satu keping mata uang, sisi yang satu berupa aspek
kesejahteraan dan sisi yang lainnya berupa aspek keamanan. Penekanan
pada salah satu aspek tergantung pada kondisi yang dihadapi oleh suatu
bangsa.
Tannas dilandasi oleh Wasantara dalam upaya mencapai tujuan dan cita - cita bangsa sebagai pengejawantahan Pancasila.
Asas tannas, yaitu (1) pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
(2) komprehensif dan integral. Sebagai doktrin ia merupakan cara terbaik
yang diakui kebenarannya dan dijadikan pedoman dalam memenuhi tuntutan
perkembangan, bangsa dan lingkungan hidup dan kejayaan bangsa dan
negara.
Sebagai metode pemecahan masalah maka ia akan menjelaskan :
- kondisi kehidupan nasional dalam suatu waktu.
- memprediksi kehidupan nasional pada waktu yang akan datang.
- mengendalikan kehidupan nasional agar sesuai dengan kondisi yang diharapkan atau ditetapkan.
Selain mempunyai asas ia juga mempunyai sifat, yaitu :
- manunggal
- mawas ke dalam dan ke luar
- kewibawaan
- berubah menurut waktu
- tidak membenarkan adu kekuatan atau adu kekuasaan, dan
- percaya pada diri sendiri
Tannas sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan sistem
kehidupan nasional mempunyai wajah dan fungsi. Wajah tannas dalam bentuk
kondisi, doktrin, dan metode. Sebagai kondisi merupakan totalitas
segenap aspek kehidupan bangsa yang didasarkan nilai persatuan dan
kesatuan ( Wasantara ) untuk mewujudkan daya tangkal, daya kekebalan dan
daya kena dalam berinteraksi dengan lingkungan. Sebagai doktrin ia
merupakan cara terbaik yang ada untuk mengimplementasikan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Sebagai metode ia merupakan cara pemecahan
masalah nasional dalam perkembangan bangsa dan untuk kelangsungan hidup
bangsa dan negara.
Fungsi tannas adalah sebagai doktrin perjuangan nasional,
metode pembinaan kehidupan nasional, pola dasar pembangunan nasional dan
sebagai sistem kehidupan nasional.
Kegiatan belajar 3
Pendekatan Astagatra, Keterkaitan Antargatra, dan Ketahanan Gatra dalam Sistem Tannas Indonesia
Pengelompokan bidang kehidupan bangsa Indonesia dibuat dalam 8
kelompok gatra ( model ) bidang kehidupan. Kedelapan gatra tersebut
( Astagatra ) dibagi dalam dua kelompok, yaitu trigatra (geografi, sumber
kekayaan alam, dan demografi) dan pancagatra ( ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan hankam ).
Gatra - gatra tersebut dapat dibedakan secara teoretik tetapi
tidak bisa dipisahkan karena keterkaitan yang kuat satu sama lain. Oleh
karena itu, astagatra ini harus dilihat secara holistik dan integral
( bulat utuh menyeluruh ).
Trigatra bersifat statis danPancagatra bersifat dinamis.
Trigatra merupakan modal dasar untuk meningkatkan Pancagatra. Kelemahan
di dalam satu gatra dapat mempengaruhi gatra yang lain dan sebaliknya
meningkatnya kekuatan pada salah satu gatra dapat meningkatkan gatra
yang lain ( sinergi ).
Tannas pada hakikatnya adalah upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan dan keamanan. Dalam rangka itu, peranan gatra terhadap
kondisi kesejahteraan dan keamanan sebagai berikut :
- Ada gatra yang sama besar peranannya untuk kesejahteraan dan keamanan.
- Ada gatra yang lebih besar peranannya untuk kesejahteraan daripada keamanan.
- Ada gatra yang lebih besar peranannya untuk keamanan daripada kesejahteraan.
Trigatra, ideologi, politik peranannya sama besar dalam
kesejahteraan dan keamanan. Gatra Ekonomi, sosial budaya lebih besar
untuk kesejahteraan daripada keamanan. Hankam lebih besar untuk
kesejahteraan keamanan daripada kesejahteraan. Tannas merupakan resultan
( hasil ) dari ketahanan masing - masing aspek kehidupan ( gatra ).
Kegiatan Belajar 4
Perwujudan Tannas Indonesia
Dalam upaya mewujudkan tannas Indonesia maka harus dilakukan pembangunan dalam segenap aspek kehidupan bangsa Indonesia ( Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Hankam ).
Pembangunan di bidang ideologi diarahkan pada penghayatan dan
pengamalan Pancasila, sebagai penuntun dan pegangan hidup dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa, dan bernegara bagi setiap warga
negara Indonesia. Hanya ideologi Pancasila yang paling tepat atau cocok
bagi masyarakat majemuk seperti Indonesia. Ideologi Pancasila merupakan
ideologi " lintas kultural " yang telah diterima oleh rakyat Indonesia
dan telah diuji kebenarannya.
Pembangunan di bidang politik telah menghasilkan kerangka
landasan sistem politik demokrasi Pancasila. Sementara itu budaya
politik, komunikasi politik dan partisipasi politik perlu dikembangkan.
Selain itu, perlu diciptakan keseimbangan kekuatan antara suprastruktur,
infrastruktur dan substruktur politik di Indonesia. Pembangunan
Nasional dilakukan untuk mengatasi kelemahan - kelemahan tersebut di
atas sehingga akan memperkokoh ketahanan bidang politik Indonesia.
Pembangunan di bidang ekonomi telah membuat struktur
perekonomian kita makin seimbang antara sektor pertanian, industri dan
jasa serta pertumbuhan perekonomian yang cukup tinggi. Namun demikian,
perlu dikokohkan perindustrian kita ( industri hulu - industri hilir )
sehingga tingkat ketergantungan kita kepada barang impor rendah, ekspor
non-migas ditingkatkan yang akan mendorong peningkatan devisa negara,
serta high cost ekonomi dihilangkan. Dengan demikian, diharapkan
pertumbuhan perekonomian dan pemerataan hasil - hasil pembangunan lebih
meningkat. Hal ini akan memperkokoh tannas Indonesia di bidang ekonomi.
Pembangunan nasional di bidang sosial budaya meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang kemajemukan bangsanya ( Bhinneka Tunggal
Ika ) sehingga makin meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat.
Tetapi yang masih perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional, ialah
dihilangkannya sikap primordialisme, kolusi, korupsi dan nepotisme.
Ditingkatkannya disiplin nasional, pemasyarakatan budaya Pancasila, dan
peningkatan keteladanan oleh para pemimpin di semua tingkat, baik itu
pemimpin formal maupun informal. Peningkatan pembangunan untuk mengatasi
kelemahan - kelemahan di bidang sosial budaya ini akan memperkokoh
ketahanan sosial budaya Indonesia.
Pembangunan di bidang hankam telah menanamkan tradisi pejuang dan
doktrin hankamrata yang diterapkan ke dalam sishankamrata. Namun
demikian, sishankamrata tersebut masih perlu ditingkatkan dan
dimasyarakatkan, kesadaran bela negara dalam arti luas perlu
dimasyarakatkan. Peningkatan pembangunan untuk mengatasi kelemahan -
kelemahan akan memperkokoh ketahanan, di bidang pertahanan dan keamanan
Indonesia.
Kegiatan Belajar 5
Pembinaan Tannas Indonesia
Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, pada
dasarnya untuk mewujudkan tannas. Titik berat pembangunan nasional pada
bidang ekonomi karena bidang ekonomi ini mempunyai " daya biak "
terhadap bidang - bidang kehidupan lainnya, untuk meningkatkan spektrum
kemampuan kita sebagai bangsa dan negara.
Peningkatan spektrum kemampuan tersebut untuk menghasilkan daya
kembang, daya tangkal dan daya kena. Untuk itu, diperlukan dukungan
sumber daya manusia yang "berkualitas". Sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi ( menguasai ilmu pengetahuan dan teknoligi serta
dilandasi oleh iman dan taqwa berakar pada budaya Pancasila ) merupakan
kunci dari peningkatan tannas. Oleh karena itu, dalam pembangunan
nasional, pembangunan sumber daya manusia merupakan titik sentral dan
hal ini sejalan dengan hakikat pembangunan nasional Indonesia yaitu
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
masyarakat Indonesia.
Dalam pembangunan nasional diperlukan pimpinan nasional yang
kuat, berwibawa, serta mampu mempersatukan bangsa serta mempunyai visi
ke depan membawa bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan dan cita - cita
nasional.
Dalam ketatanegaraan Indonesia, mekanisme kepemimpinan nasional
telah ditetapkan yang dikenal dengan mekanisme kepemimpinan 5 tahun
yang dibagi dalam 13 tahapan.
Dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat ini
perlu diwaspadai masih adanya bahaya laten yang bersifat ideologi maupun
non-ideologi yang ingin memecah belah kita sebagai bangsa. Untuk itu,
diperlukan kewaspadaan nasional yang sejalan dengan itu yakni
berkehidupan Pancasila ( budaya Pancasila ) yang diaktualisasikan dalam
kehidupan sehari - hari.
BERIKUTNYA :